KONSEP BUKU NON FIKSI

Hari                 : Jumat,5 November 2021

Narasumber     : Musiin, M. Pd

Moderator       : Ms. Phia

Tema               : Konsep Buku Non Fiksi



Pertemuan ke 15 Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 21 %22

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". ( Ali bin Abi Thalib)

Menulis menghasilkan karya pena yang bisa dibaca setiap orang yang membutuhkan untuk sebagai berbagai pedoman hidup, begitu juga seperti orang menulis terus berkarya.

Malam hari ini moderator menyampaikan terkait yang menggisi selaku narasumber ialah Ibu Musiin akan membawakan materi tentang Konsep Buku Non Fiksi.

 Selayang pandang narasumber





Musiin atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Ia lahir di kota TahuTakwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejaktahun1998 .

Ia pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Krasdari tahun 1983-1986 dan sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994.Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009.

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.

Pengalaman mengajar di mulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.

Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angkakredit guru di tingkat Kabupaten Kediri

Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang

1.      Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerjasama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.      Pemberian bantuan panganbagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerjasama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo

3.      Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerjasama dengan Susu Ultra dam Departemen Pertanian Amerika Serikat.

4.      Pelatihan Sekolah Ramah Anak bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerjasama dengan UNICEF.

5.      Pendidikan lingkungan dan daurulang sampah bekerjasama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi JawaTimur.

6.      Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selainitu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu bagi pabrikgula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.

 

Sebagai penulis pemula, karyabuku yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

1.      Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulisdan Jiwa Kewirausahaan Gen Z

2.      Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Mudamelalui Literasi (Karyabersama Prof Eko)

3.      Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)

4.      Ukir Prestasi danTebarInspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan PotensiSiswa)

5.      Cergam Panji Asmara bangun and Dewi Sekartaji

6.      Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untu kKelas IX.

7.      Menulis Artikel populer di majalah online

 

Editor Buku

1.      Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)

2.      Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)

 

Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan telah berhasil memegangsertifikasi penulis pada tahun 2020.

 

 

1.      Apa itu cerita nonfiksi?

Cerita nonfiksi merupakan sebuah karangan atau tulisan yang bersifat informatif, penulisnya mempunyai tanggung jawab atas kebenaran dari peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disampaikannya.Oleh karena itu, ketika sedang merangkai kerangka isi cerita non fiksi sangat dibutuhkan penelitian ketat berdasarkan informasi, data-data yang akurat dan kebenaran atau fakta suatu peristiwa atau permasalahan mengenai hal yang akan ditulis.Hal ini perlu diperhatikan karena cerita ini biasanya digunakan sebagai sumber atau bahan rujukan informasi para pembacanya. Bahasa yang digunakan dalam ceritanya juga harus logis dan dapat diterima nalar pembaca, bahasa yang dipakai formal bukan informal.Grameds dapat mempelajari bagiamana langkah demi langkah dalam menulis cerita nonfiksi pada buku Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!!! Di dalamnya terdapat berbagai tips penulisan, dan masih banyak lagi yang dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan menulis kamu.

Materi yang disampaikan oleh narasumber antar lain; terlebih dahulu menyampaikan perkenalan kepada peserta pada malam hari ini dengan menyampaikan salam,

 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sehat. Terima kasih Ms. Phia, moderator kita yang sangat beautiful.  Semoga kegiatan menulis ini menjadi berkah bagi kita semua di masa pandemi Covid-19 dan menjadi penguat imun tubuh kita dan semoga ilmu yang kita peroleh malam ini bermanfaat dunia akhirat.

Selamat malam  Bapak Ibu penulis hebat, peserta kelas menulis Om Jay gelombang 21 dan 22. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Om Jay dan Ibu Moderator yang very beautiful Ms. Phia, yang telah memberi kesempatan kepada  saya untuk berbagi sedikit ilmu dan berdiskusi dengan Bapak Ibu.

Saya adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.



Bapak Ibu ini saya sampaikan supaya bisa menjadi trigger Bapak Ibu untuk menulis dan menghasilkan sebuah buku.

Sebelumnya saya hanya menulis untuk tugas-tugas kuliah maupun untuk tugas dinas. Tidak pernah terpikirkan bahwa saya bisa menulis. Terlintas ketakutan setiap akan menulis. Dan akhirnya, saya telah berhasil mengalahkan ketakutan dari diri saya sendiri. Ketakutan itu ternyata  merendahkan potensi saya untuk menulis.

Saya yakin Bapak Ibu hebat yang ada di kelas ini pasti juga mampu menjadi PEMENANG  DENGAN MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 buku namun puluhan buku.

Tutur Narasumber ketakutan  yang saya rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

1.         Takut tidak ada yang membaca.

2.         Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3.         Merasa karya orang lain lebih bagus.

Ketakutan itu yang sering kali membuat saya merasa konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.

Saya yakin Bapak Ibu tidak mempunyai perasaan yang saya rasakan.

Akhirnya saya singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko.

Saya juga menjadi peserta seperti halnya Bapak Ibu saat ini. Di awal masuk kelas Om Jay, saya bahkan belum mempunyai blog. Kelas ini yang mengharuskan saya mempunyai blog untuk wadah menulis.

Dan cahaya untuk berkarya berasal dari diri saya sendiri. Saya yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan.

Bapak ibu jangan sampai menjadikan kegiatan menulis, sebagai contoh menulis resume kelas Om Jay menjadi sebuah mimpi buruk.

Namun kegiatan ini adalah langkah untuk menuju sebuah puncak kesuksesan untuk menjadi penulis yang hebat.

Bapak Ibu penulis hebat.

Prof. Eko saya ibaratkan sebagai seorang Master  Chef  yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel.  Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak Ibu bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Saya memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir.


Judul buku yang sangat terkenal ini seperti menusuk jantung kita. Is there a book inside you? Jawabannya YES. Sekian purnama telah kita lalui, pasti banyak warna yang melintas di kehidupan kita. Dan itu adalah buku yang belum kita lahirkan.

Buku ini menjadi rujukan penulis pemula.

Dan cover buku ini yg juga menjadi salah satu booster saya untuk menulis. Terimakasih ibu

Betul sekali Ms. Phia. Buku yang luar biasa.

Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.

Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Atau hanya jadi status whatsapp atau jadi instastory yang berlalu begitu saja.

Bapak Ibu yang hebat, menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Sebelum menulis buku, Bapak ibu harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.

Alasan saya ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:

1.         Mewariskan ilmu lewat buku.

2.         Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.         Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

 Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis.

Keinginan kuat  ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan  tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.

Bapak Ibu penulis hebat,malam ini kita membahas buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.         Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran

2.         Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.Contoh: Buku Panduan

3.         Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

Langkah Pertama Pratulis

1.         Menentukan tema

2.         Menemukan ide

3.         Merencanakan jenis tulisan

4.         Mengumpulkan bahan tulisan

5.         Bertukar pikiran

6.         Menyusun daftar

7.         Meriset

8.         Membuat Mind Mapping

9.         Menyusun kerangka

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

1.         Pratulis

2.         Menulis Draf

3.         Merevisi Draf

4.         Menyunting Naskah

5.         Menerbitkan

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Bapak Ibu bisa memilih tema yang Bapak Ibu kuasai dan menjadi passion Bapak Ibu.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

1.         Pengalaman pribadi

2.         Pengalaman orang lain

3.         Berita di media massa

4.         Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.         Imajinasi

6.         Mengamati lingkungan

7.         Perenungan

8.         Membaca buku

Semua hal di sekitar bisa menjadi inspirasi Bapak Ibu untuk menulis sebuah buku.

Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet. Pada saat saya menulis di awal pandemi Covid-19, jadi semua referensi berasal dari internet.

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

 

Referensi terdi r i dar i :

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A.        Pembagian Generasi Pengguna Internet

B.        Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A.        Media Sosial

B.        UU ITE

C.        Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A.        Pengertian

B.        Elemen

C.        Pengembangan

D.        Kerangka Literasi Digital

E.         Level Kompetensi Literasi Digital

F.         Manfaat

G.        Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H.        Kewargaan Digital

 

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A.        Keluarga

B.        Sekolah

C.        Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A.        Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B.        Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C.        Membangun Digital Mindset Warganet +62

Ini adalah daftar isi buku yang saya tulis.

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Pak Yulius juga merupakan alumni gelombang 8 dan saya yakin beliau juga akan memberikan materi kepada Bapak Ibu.  Langkah beliau sangat mujarab untuk menulis sebuah buku.

Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

Berikut ini akan saya sampaikan anatomi buku nonfiksi.

Anotomi Buku

1.         Halaman Judul

2.         Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.         Halaman Daftar Isi

4.         Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.         Halaman Prakata

6.         Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.         Bagian /Bab

8.         Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.         Halaman Glosarium

10.       Halaman Daftar Pustaka

11.       Halaman Indeks

12.       Halaman Tentang Penulis

Langkah kedua

Menulis Draf

1.         Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2.         Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Langkah ketiga

Merevisi Draf

1.         Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.         Memeriksa gambaran besar dari naskah

Langkah keempat

Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1.         Ejaan

2.         Tata bahasa

3.         Diksi

4.         Data dan fakta

5.         Legalitas dan norma

Pertanyaan yang muncul pasti apakah tidak ada hambatan ketika menulis? Banyak sekali Bapak Ibu hambatan yang menghadang.

Hambatan-hambatan dalam menulis

1.         Hambatan waktu

2.         Hambatan kreativitas

3.         Hambatan teknis

4.         Hambatan tujuan

5.         Hambatan psikologis

Bagaimanakah cara mengatasinya?

1.         Banyak membaca

2.         Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

3.         Disiplin menulis setiap hari.

4.         Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)

Demikian sharing pengalaman dari saya. Semoga ilmu yang sedikit ini bisa membantu Bapak Ibu menaklukkan tantangan untuk menulis buku non-fiksi.